Rabu, 30 Desember 2009

cara menyusun PTK

◊ proposal ptk ◊
SISTEMATIKA PTK
by : ajo

Berdasarkan pengalaman saya meneliti dan juga diundang untuk menjadi pembicara PTK di seluruh Indonesia, ada beberapa sistematika proposal PTK yang lazim dilakukan oleh guru. Semuanya bisa kita tiru dan kita sesuaikan dengan kondisi yang ada di sekolah kita. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

1. Judul

Judul PTK hendaknya :

a. mencerminkan masalah

b. mencerminkan tindakan sebagai upaya pemecahan masalah

c. singkat dan mudah dipahami

Contoh:

“MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BIOLOGI DI KELAS 7A SMP LABSCHOOL JAKARTA MELALUI MODUL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT”

“MENINGKATKAN MINAT & KREATIVITAS MENULIS SISWA DI KELAS AKSELERASI MELALUI PENGELOLAAN BLOG DI INTERNET.”

“OPTIMALISASI PEMBELAJARAN INTERNET DI KELAS IX-F DALAM MENINGKATKAN IMTAK DAN IPTEK SISWA SECARA TERPADU”

2. Pendahuluan

Pendahuluan biasanya berisi paparan tentang masalah yang dihadapi para guru di sekolah. Biasanya disertai dengan:

a. Data-data awal yang mendukung

b. Pentingnya masalah itu untuk diteliti bagi proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru

Di dalam pendahuluan juga perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Dalam PTK biasanya menggunakan kata bagaimana, contoh :

“BAGAIMANAKAH MENINGKATKAN MINAT DAN KREATIVITAS MENULIS SISWA DI KELAS AKSELERASI MELALUI PENGELOLAAN BLOG DI INTERNET?”

” BAGAIMANAKAH MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BIOLOGI DI KELAS 7A SMP LABSCHOOL JAKARTA MELALUI MODUL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT?”

Didalam pendahuluan juga harus ada Tujuan dan manfaat penelitian

Bersambung
Category: Blogroll | Tags: proposal ptk, sistematika proposal PTK | 2 Comments
Bagaimanakah Membuat Proposal PTK?
Author: wijayalabs
• Tuesday, March 10th, 2009

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan.
Karena itu guru dituntut untuk mampu membuat proposal PTK-nya sendiri guna memecahkan masalah yang ada dalam proses pembelajarannya.

Dalam membuat proposal PTK biasanya para guru mengacu kepada format PTK dari Depdiknas yang terdiri dari :

A. JUDUL PENELITIAN
Setelah kita membahas bagaimana cara menemukan masalah, langkah selanjutnya adalah membuat Judul Penelitian. Dalam membuat judul penelitian, beberapa hal yang harus diketahui adalah judul itu harus:
1. Komunikatif, mudah dipahami maksudnya oleh pembaca
2. Memuat variabel penelitian
3. Menjawab apa yang ingin ditingkatkan
4. Dengan cara apa/upaya apa untuk meningkatkannya.
5. Sasaran dan Lokasi tercermin dalam judul;
6. Banyak kata sekitar 15-20 kata

Judul penelitian hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas mewakili gambaran tentang masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan atau sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Alasan pemilihan judul juga harus:
• Menarik minat
• Layak diteliti
• Bermanfaat bagi masyarakat, dll.

Contoh judul penelitian Tindakan kelas antara lain :

1. Inovasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar (IPAS) Pokok Bahasan Kimia Lingkungan Melalui Pembuatan Film tentang Pencemaran Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak 1 SMK Negeri 8 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 (Oleh : Ardan Sirodjuddin, S.Pd.)
2. Pembelajaran Berbasis Project Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2007/2008 (Oleh : Dra. Sri Wahyuni Dwiyanti M.Pd).
3. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas III IPS SMA Negeri 1 Randublatung Pada Semester I Tahun Pelajaran 2004/2005. (Oleh : Juremi)
4. Penggunaan ”Dakon Elektron” Dalam meningkatkan Keefektifan Proses Pembelajaran IPA Kelas I Kecantikan Kulit Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2004/2005 SMK Negeri 1 Tegal (Oleh : Ibnu Hajar Dewantoro).

B. BIDANG ILMU
Tuliskan bidang ilmu (Jurusan) dari Ketua Peneliti dan kajian masalah yang diteliti. Bidang penelitian yang diteliti sebaiknya relevan dengan disiplin ilmu guru, misalnya guru matematika tidak membahas pembelajaran yang ada di pelajaran Biologi. Begitupun sebaliknya. Terkecuali penelitian yang ditekuninya masih ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Contohnya pembuatan media pembelajaran.

C. PENDAHULUAN
Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Dalam pendahuluan harus dikemukakan:

1. Latar belakang masalah secara jelas dan sistematis, yang meliputi:
a. Uraian tentang kedudukan mata pelajaran dalam kurikulum (semester, mata pelajaran yang ditunjang dan mata pelajaran penunjang);
b. Gambaran umum isi mata pelajaran tsb termasuk pembagian waktunya (lampirkan Analisis Instruksional, RPP, Silabus dari mata pelajaran yang bersangkutan);
c. Metode pembelajaran yang digunakan saat ini.
2. Masalah yang dihadapi guru ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran.

Kriteria masalah yang dapat dibuat PTK adalah :
• Masalah di sekolah/di kelas
• Layak diteliti dan terjangkau PTK
• Perlu ada: identifikasi masalah; analisis masalah.
• Rumusan masalah: singkat; jelas; operasional.
• Bukan permasalahan individual siswa, tetapi masalah kelas;

D. PERUMUSAN MASALAH
Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.
Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah tersebut.
Pada perumusan masalah perlu diperhatikan :
Substansi:
Perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang dipilih untuk meningkatkan dan/atau memperbaiki pembelajaran
Orisinalitas (tindakan):
Perlu mempertimbangkan belum pernah tidaknya tindakan dilakukan guru sebelumnya
Formulasi: dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik apa yang dipermasalahkannya, dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut
Teknis:
Mempertimbangkan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, seperti kemampuan metodologi penelitian, penguasan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran, kemampuan menyediakan fasilitas (dana, waktu, dan tenaga).

Contoh perumusan masalah :
• Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan prestasi belajar geografi khusus kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan pada siswa kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?
• Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?
• Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kualitas proses belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?
• Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?

E. CARA PEMECAHAN MASALAH
Uraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (yang meliputi: perencanaan-tindakan-observasi/ evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus). Cara pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan (action) yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik.

F. TINJAUAN PUSTAKA
Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.

G. TUJUAN PENELITIAN
Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya.

H. KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN
Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

I. METODE PENELITIAN
Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya. Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua siklus.

J. JADWAL PENELITIAN
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart. Contohnya, jadwal kegiatan penelitian disusun selama 10 bulan.

K. PERSONALIA PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama seperti pada Lembar Pengesahan.

Lampiran-lampiran
1. Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA atau Turabian.
2. Riwayat Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti
3. Cantumkan pengalaman penelitian yang relevan telah dihasilkan sampai saat ini

proposal tugas UAS

Proposal PTK
BAB I
PENDAHULUAN

A.Judul: Peningkatan Minat Belajar Biologi dengan Model Pembelajaran Picture materi Klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas X semester 1 SMA UIN

B.Latar Belakang Masalah
Biologi sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA , materi pembelajarannya sudah menyesuaikan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Materi pembelajaran yang diajarkan ada kelas X untuk semester gasal adalah
Klasifikasi makhluk hidup.Berdasarkan analisis yang dilakukan dari pembelajaran sebelumnya, diskusi dengan guru pada mapel yang sama diketahui bahwa materi mengenai klasifikasi makhluk hidup masih dirasakan sulit bagi siswa.
Klasifikasi makhluk hidup merupakan materi pembelajaran yang kompleks, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut, akibatnya hasil belajar siswa kurang memuaskan. Kurang optimalnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ini diindikasikan dengan rendahnya hasil belajar siswa. Pada materi
Klasifikasi makhluk hidup banyak digunakan istilah dalam bahasa latin yang menyebabkan materi tersebut kurang diminati dan membosankan bagi siswa. Kebosanansiswa dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kurang memperhatikan pada saat guru mengajar dan cenderung pasif. Masalah – masalah tersebut menuntut guru untuk lebih inovatif dalam menentukan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih harus dapat menarik minat siswa untuk belajar dan lebih aktif dalam pembelajaran.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan memilih metode belajar yang sesuai , sehingga dapat meningkatkan minat siswa terhadap materi klasifikasi makhluk hidup. Model yang sesuai tersebut adalah model pembelajaran picture . Model pembelajaran picture adalah salah satu model pembelajaran kelompok dengan menggunakan bantuan gambar – gambar yang menarik. Dan selanjutnya siswa memasangkan urutan taksonomi sesuai dengan gambar yang ada.

Dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat meningkat minat dan aktivitas belajarnya, karena dalam suasana permainan siswa dapat belajar tanpa rasa terbebani , dan guru juga dapat menyampaikan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan minat belajar biologi pada materi Klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas X semester 1 dengan model pembelajaran picture . Dan harapannya apabila minat siswa terhadap pembelajaran meningkat, maka prestasi belajar siswa juga meningkat.

C.Perumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang masalah di atas, rumusan masalah PTK ini adalah bagaimanakah upaya peningkatan minat belajar biologi dengan model pembelajaran picture pada materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas X semester 1 SMA
D.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan PTK ini adalah untuk meningkatkan minat belajar Biologi dengan model pembelajaran picture pada materi klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas X semester 1 SMA UIN

E. Manfaat Hasil Penelitian

a.Bagi Siswa
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membangkitkan minat belajar biologi siswa. Diharapkan dengan tingginya minat belajar itu,dapat meningkatkan prestasi belajar biologi.
b.Bagi Guru
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah kemampuan guru dalam mengajarkan biologi di sekolah. Melalui cara dan strategi yang diterapkan, guru akan memiliki pengalaman yang baru.
c.Bagi Sekolah
Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan suasana belajar yang menyenangkan itu, mudah-mudahan semangat kerja segenap warga sekolah baik guru, siswa, kepala sekolah, tukang kebun, serta orang tua siswa dan komite sekolah akan semakin tinggi. Pada gilirannya, diharapkan prestasi sekolah akan semakin meningkat dan layak mendapatkan penghargaan yang setimpal

BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A.Kajian Teori

1.Minat belajar

Belajar secara psikologis diartikan sebagai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang tidak semuanya dikatakan sebagai perubahan dalam arti belajar. Karena perubahan dalam belajar memiliki ciri – ciri sebagai berikut: terjadi secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat aktif dan positif, bukan bersifat sementara, bertujuan dan terarah, dan mencakup seluruh aspek tingkah laku ( Susilo,2005 ).Menurut Gagne ( Dimyati,2002 ) belajar terdiri dari tiga komponen penting yaitu kondisi eksternal, internal, dan hasil belajar. Komponen tersebut dapat dilukiskan dalam bagan sebagai berikut:Suryabrata ( 2005 ) menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:

1. Faktor luar ( ekstern )
yang terdiri dari faktor – faktor nonsosial dan social
a. Faktor – faktor nonsosial, misalnya: keadaan udara, suhu udara,cuaca, waktu, alat – alat yang dipakai dalam belajar.
b. Faktor – faktor sosial, yaitu manusia baik hadir secara langsung maupun kehadirannya disimpulkan. Kehadiran orang lain pada waktu seseorang belajarakan mengganggu orang tersebut.

2. Faktor dalam ( intern )
yang terdiri dari faktor – faktor fisiologis dan psikologis
a. Faktor – faktor fisiologis ( jasmani )Keadaan jasmani pada umumnya melatar belakangi aktivitas belajar. Jasmani yang segar akan berbeda pengaruhnya dengan jasmani yang kurang segar. Oleh karena itu kesehatan badan perlu dijaga agar dapat belajar dengan baik.
b. Faktor – faktor psikologisFaktor psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar adalah kebutuhan kompleks. Susilo ( 2005 ) menyatakan bahwa ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis, antara lain: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.Pembelajaran merupakan proses belajar. Proses dimana siswa melakukan aktivitas untuk mengubah perilakunya. Dalam pembelajaran ini terlibat antara lain: siswa, guru dan bahan pembelajaran. Interaksi diantara ketiga hal tersebut dapat mengubah perilaku siswa dari belum tahu menjadi tahu.

2.Model Pembelajaran Picture
Model pembelajaran picture adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan / rangkuman.

Kebaikan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.Kekurangan: Memakan banyak waktu.

3.Klasifikasi Makhluk Hidup

B.Hipotesis
TindakanSesuai dengan uraian pada kajian teori di atas, hipotesis tindakan PTK ini adalah jika model pembelajaran picture diterapkan pada pembelajaran biologi, diharapkan minat belajar siswa meningkat.




BAB III
METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

1.Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2009/2010. Direncanakan PTK ini akan berlangsung di SMA . Adapun yang menjadi subjek PTK ini adalah siswa kelas X SMA yang berjumlah 40 siswa. Jumlah itu terdiri dari 13 perempuan dan 27 laki-laki. PTK ini dilakukan oleh peneliti dan sejumlah kolabolator.

2.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang langkah langkah dari penelitian model mc. Taggart (Depdiknas 2004 : 7). Adapun tahap-tahapnya adalah merencanakan, melakukan tindakan, evaluasi dan refleksi.

a.Perencanaan
Pada tahap ini, akan dilakukan kegiatan pemberian angket dan wawancara tentang minat belajar pada para siswa. Kedua instrumen digunakan untuk mengungkap sejauhmana keadaan minat belajar siswa. Setelah diketahui keadaan minat belajar itu, peneliti dan kolabolator akan mendiskusikan untuk memilih alternatif tindakan yang harus dilakukan. Adapun alternatif tindakan itu adalah model pembelajaran picture. Selain itu, peneliti dan kolabolator menyiapkan perangkat pelajaran yang berupa RPP serta keperluan lainnya seperti media pembelajaran, materi, dan alat evaluasi pembelajaran.

b.Implementasi Tindakan
Adapun tindakan yang akan diterapkan pada PTK ini adalah model pembelajaran picture pada pembelajaran biologi. Langkah-langkah pembelajaran biologi dengan model pembelajaran picture dapat dideskripsikan sbb:
(1)Guru menyampaikan kompetensi
(2)Guru menyajikan materi sebagai pengantar
(3)Guru menunjukkan dan memperlihatkan gambar – gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi
(4)Guru menunjukkan dan memanggil siswa secara bergantian sesuai dengan kelompoknya
(5)Guru meminta siswa memasang dan mengurutkan klasifikasi sesuai dengan gambar.
(6)Guru menanyakan alasan dan dasar pemikiran

c.Observasi dan Monitoring
Kegiatan observasi dan monitoring akan dilakukan ketika implementasi tindakan dilakukan. Jadi, ketika tatap muka pembelajaran biologi dengan penerapan model pembelajaran picture itu berlangsung, maka kegiatan observasi dan monitoring ini.Adapun yang melakukan kegiatan observasi dan monitoring ini adalah peneliti sendiri dan teman sejawat, guru, sebagai kolabolator. Adapun yang menjadi bahan observasi adalah kegiatan pembelajaran biologi dengan penerapan model pembelajaran picture di kelas. Dengan demikian, sikap, perilaku, dan hasil belajar siswa serta kegiatan guru dalam mengajar menjadi bahan untuk diobservasi.Alat yang digunakan untuk kegiatan observasi dan monitoring PTK ini adalah pedoman observasi, catatan lapangan, jurnal, dan angket.

d.Analisis dan Refleksi
Kegiatan analisis dan refleksi akan dilakukan oleh peneliti dan kolabolator setelah implementasi tindakan dilakukan.Adapaun bahan yang dianalisis adalah data-data hasil observasi dan monitoring. Jadi, data-data dari observasi, catatan lapangan, dan angket akan dianalisis untuk disimpulkan. Berdasarkan analisis inilah peneliti dan kolabolator akan menyimpulkan: apakah tindakan yang diterapkan sudah atau belum berhasil.

3.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada PTK ini adalah pedoman observasi, catatan lapangan, dan angket.

4.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam PTK ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data-data yang berupa proses kegiatan pembelajaran. Sementara itu, teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis skor minat belajar biologi siswa sesudah implementasi tindakan dilakukan.

Tabel Lembar Observasi

no Nama siswa nis Aktifitas siswa selama KBM
1 2 3 4 5







Keterangan:
1.Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
2.Memperhatikan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi
3.Melakukan penempelan label nama latin sesuai dengan gambar
4.Menjelaskan alas an dasar pemikiran siswa dalam penempelan label nama latin
5.Kerjasama dalam kelompok

5.Kriteria Keberhasilan

Adapun kriteria keberhasilan PTK ini adalah jika terjadi peningkatan perilaku dan sikap serta skor angket minat belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik Oemar.1983,
Metode Belajar dan Kesuitan Belajar.
Tarsito:Bandung.Kemis dan MC.Targgart. 1992,
The Action Research Planne Victoria
: DeakenUniversity




Lampiran
1.LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM

Nama sekolah:…………………….
Mata pelajaran:…………………….
Bahankajian/konsep:…………………….
Kelas/Semester:…………………….
Hari/Tanggal:…………………….

Petunjuk pengisisan:
Amatilah aktivitas siswa dan setiap kelompok sample selama kegistsn belajar mengajar berlangsung kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai berikut:
1.Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk ditempat yang memungkinkan dapat melihat semua aktivitas siswa yang diamati.
2.Pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa, kemudian 30 detik berikutnya pengamat menulis kode kategori pengamatan.
3.Kode-kode kategori dituliskan secara berurutan sesuai dengan kejadian pada baris dan kolom yang tersedia.
4.Pengamatan dilakukan sejak proses belajar mengajar berlangsung.

Aktivitas siswa selama KBM

1. Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
2. Memperhatikan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi
3. Melakukan penempelan label nama latin sesuai dengan gambar
4.Menjelaskan alas an dasar pemikiran siswa dalam penempelan label nama latin
5.Kerjasama dalam kelompok

no Nama siswa nis Aktifitas siswa selama KBM
1 2 3 4 5








Senin, 21 Desember 2009

MODEL KETRAMPILAN BERFIKIR

MAKALAH

MODEL KETRAMPILAN BERFIKIR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas KELOMPOK

Mata Kuliah :MODEL PEMBELAJARAN

Dosen : Kartimi, MP

Disusun oleh

· TARJO

DEPARTEMEN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI( IAIN )SYEH NURJATI

PROGRAM STUDI IPA – BIOLOGI

CIREBON 2009

MODEL KETRAMPILAN BERFIKIR

A.PENGERTIAN

Model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui telaahan fakta-fakta/ pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.

Model pembelajaran berfikir menekankan kepada aktifitas siswa untuk untuk mencari pemahaman akan objek, menganalisis, dan mengkonstruksinya sehingga terbentuk pengetahuan baru dalam diri individu

B.KARAKTERISTIK

  1. Proses pembelajaran menekankan kepada proses mental siswa secara maksimal. Proses belajar disebabkan tidak hanya peristiwa hubungan stimulus-respon saja, tetapi juga disebabkan karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya.
  2. Model dibangun dalam nuansa dialog dan tanya jawab secara terus menerus. Proses belajar melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa, yang pada giliranya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
  3. Model pembelajaran menyadarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasdil belajar. Proses diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berfikir, hasil belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan/ penguasaan materi pembelajaran baru.

C.PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN

KEMAMPUAN BERFIKIR

KONVENSIONAL

Peserta didik sebagai subjek belajar

Peserta didik sebagai objek belajar

Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata

Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak

Prilaku dibangun atas kesadaran sendiri

Prilaku dibangun atas proses kebiasaan

Kemampuan didasarkan atas penggalian pengalaman

Kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan

Tujuan akhir adalah kemampuan berfikir melalui proses menghubungkan antara pengalaman dan kenyataan

Tujuan akhir adalah penguasaan materi pembelajaran

Tindakan prilaku dibangun atas kesadaran sendiri

Prilaku individu didasarkan atas kesadaran diri sendiri

Pengetahuan yang dimiliki individu selalu berkembang sesuai pengalaman yang dimilikinya

Pengetahuan individu tidak berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya, kebenaran yang dimiliki bersifat absolut dan final.

Tujuan yang ungin dicapai adalah kemampuan siswa dalam proses berfikir untuk memperoleh pengetahuan keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh proses dan hasil belajar.

Keberhasilan belajar biasanya diukur dari tes.

D.LANGKAH-LANGKAH

a.tahap orientasi

  • guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran.
  • Penjelasan tujuan yang harus di capai ( materi dan PBM)
  • Penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa.

b.tahap pelacakan

  • tahap penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa dengan tema/pokok bahasan yang akan di bicarakan.
  • Guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman yang telah dimiliki siswa.

c.tahap konfrontase

  • tahap penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.
  • Guru memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban dan jalan keluar.

d.tahap inkuiri

  • siswa belajar berfikir yang sesungguhnya
  • siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
  • guru memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dan upaya pemecahan masalah.

e.tahap akomodasi

  • tahap pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan.siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik/tema pembelajaran. Guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan.

f.tahap transfer

  • tahap penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan.
  • Guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topik pembahasan.

E.JENIS MODEL KETRAMPILAN BERFIKIR

a.ketrampilan berfikir dasar(sederhana)

proses berfikir dasar merupakan gambaran dari proses berfikir rasional yang mengandung sejumlah langkah dari yang sederhana menujuyang kompeks. Aktivitas berfikir rasional meliputi menghafal, membayangkan,mengelompokan, menggeneralisasikan, membandingkan,mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, mendedukasi dan menyimpulkan.

b.ketrampilan berfikir tingkat tinggi (berfikir kompleks)

berpikir kompleks adalah proses kognitif yang melibatkan banyak tahapan atau bagian-bagian. Meliputi problem solving, pengambilan keputusan, berfikir kritis da berfikir kreatif.

Berpikir kritis merupakan salah satu jenis berpikir yang konvergen, yaitu menuju ke satu titik. Lawan dari berpikir kritis adalah berpikir kreatif, yaitu jenis berpikir divergen, yang bersifat menyebar dari suatu titik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X (Sepuluh)/ 1

Pertemuan : 2 - 3

Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran

Standar Kompetensi : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu

Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma

Tujuan : Siswa dapat mendeskripsikan objek, permasalahan, dan tingkat organisasi ilmu biologi

I. Indikator

· Menarik kesimpulan ruang lingkup biologi berdasarkan hasil pengamatan

· Menggambar model struktur keilmuan biologi berdasarkan objek, permasalahan, dan tingkat organisasi kehidupan

· Menentukan objek, permasalahan, dan tingkat organisasi kehidupan dari contoh cabang ilmu biologi

· Membuat makalah tentang struktur keilmuan, perkembangan, dan prospek salah satu cabang ilmu biologi

II. Materi Ajar

· Tiga aspek keilmuan biologi meliputi:

1. Objek

2. Permasalahan

3. Tingkat organisasi

· Cabang-cabang ilmu biologi dapat di analisis berdasarkan “kue biologi”

III. Metode Pembelajaran

· Pengamatan – Diskusi–Penugasan

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 jam pelajaran)

A. Kegiatan awal (10 menit)

· Guru menanyakan kembali ciri-ciri makhluk hidup sebagai objek biologi.

· Siswa mengidentifikasi kembali ciri-ciri makhluk hidup sebagai obyek biologi.

B. Kegiatan inti (70 menit)

· Guru bersama siswa mengidentifikasi berbagai kelompok makhluk hidup hidup

· Guru bersama dengan siswa mengidentifikasi berbagai tingkat organisasi kehidupan pada objek biologi.

· Guru bersama siswa mengidentifikasi berbagai permasalahan dalam biologi.

· Guru bersama siswa membuat gambar struktur keilmuan biologi berdasarkan aspek objek, tingkat organisasi, dan permasalahan biologi.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

· Guru bersama dengan siswa menyimpulkan struktur keilmuan biologi.

· Guru minta siswa untuk mengidentifikasi beberapa cabang ilmu biologi dan struktur keilmuaannya.

V. Alat/ Bahan/ Sumber

· Buku Kerja Biologi

· Buku Biologi SMA Kelas X,

· Informasi tentang berbagai cabang ilmu biologi dari berbagai sumber, misalnya, koran, majalah, jurnal, buku sumber, dan internet

VI. Penilaian

· Uji kompetensi tertulis (dilaksanakan bersama dengan KD 1.1)

· Hasil makalah tentang cabang ilmu biologi